Aku nggak akan berlama lama untuk menulis sebuah tulisan ini, karena aku tidak tahu sebenarnya perasaan apa yang sedang membersamaiku kali ini. Aku.. ya, sedih mungkin. Tau kan bagaimana rasanya kangen? Tau kan bagaimana rasanya rindu saat menjalar? Nah, sepertinya itu lebih pantas untuk dikatakan. Aku rindu dengan senyuman, aku rindu dengan nasehat, aku rindu dengan candaan, aku merindunya.
Aku tahu, tugasku disini tidak banyak sebenarnya, karena memang intinya hanya satu. Untuk mencapai satu cita-cita itu, aku hanya harus menjaga 'iffah dan 'izzahku. Jika 'iffah dan 'izzah itu terjaga, maka aku yakin segalanya akan menjaga baik. Itulah kehormatan.
Mungkin banyak yang bergumam, bagaimana cara menjaganya di zaman yang seperti ini? Nah, itulah, itu datang dari yang namanya kesadaran diri. Sadar diri itu bukan suatu hal yang mudah, karena memang manusia itu pada dasarnya memiliki sifat lalai. Termasuk lah aku didalamnya. Kadang aku berpikir, sudahkah aku berusaha untuk menjaga 'iffah dan 'izzahku?
Kalau aku disuruh menjawabnya aku akan katakan sudah. Entah usaha itu berhasil atau enggak, mulai dari hal-hal yang sepele seperti adab berinteraksi dengan lawan jenis, bagaimana cara seorang akhwat bersikap di khalayak, berpakaian, tawadhu', bermain, dsb. Aku tau teorinya, tapi memang benar teori itu kalau nggak di praktekkan juga nggak ada gunanya. Hufft,,
Kegamangan seperti ini lah yang menhantuiku. Aku hanya berharap, semoga lingkunganku yang sekarang dapat mendukungku untuk berlaku demikian. Aku tidak ingin yang namanya sekolah negeri berhasil mencabut prinsip prinsipku yang telah lama aku tancapkan dalam-dalam. Aku tau, sedalam apapun aku menanam kalau terus digali akhirnya muncul juga. Itu berarti, prosesku menanam tidak akan lengkap bila aku tidak menghujamkan akarku kuat-kuat serta menjaganya dengan sebaik baik penjagaan.
Kewajibanku masih banyak. Dan aku akan mendapatkan hak dariNya suatu saat nanti jika niatku benar. Oleh karena itu, percayalah padaku, percayai diriku. Karena tanpa disuruh dan diawasi pun aku sudah akan melakukannya. Bukan karenamu :)
Aku tahu, tugasku disini tidak banyak sebenarnya, karena memang intinya hanya satu. Untuk mencapai satu cita-cita itu, aku hanya harus menjaga 'iffah dan 'izzahku. Jika 'iffah dan 'izzah itu terjaga, maka aku yakin segalanya akan menjaga baik. Itulah kehormatan.
Mungkin banyak yang bergumam, bagaimana cara menjaganya di zaman yang seperti ini? Nah, itulah, itu datang dari yang namanya kesadaran diri. Sadar diri itu bukan suatu hal yang mudah, karena memang manusia itu pada dasarnya memiliki sifat lalai. Termasuk lah aku didalamnya. Kadang aku berpikir, sudahkah aku berusaha untuk menjaga 'iffah dan 'izzahku?
Kalau aku disuruh menjawabnya aku akan katakan sudah. Entah usaha itu berhasil atau enggak, mulai dari hal-hal yang sepele seperti adab berinteraksi dengan lawan jenis, bagaimana cara seorang akhwat bersikap di khalayak, berpakaian, tawadhu', bermain, dsb. Aku tau teorinya, tapi memang benar teori itu kalau nggak di praktekkan juga nggak ada gunanya. Hufft,,
Kegamangan seperti ini lah yang menhantuiku. Aku hanya berharap, semoga lingkunganku yang sekarang dapat mendukungku untuk berlaku demikian. Aku tidak ingin yang namanya sekolah negeri berhasil mencabut prinsip prinsipku yang telah lama aku tancapkan dalam-dalam. Aku tau, sedalam apapun aku menanam kalau terus digali akhirnya muncul juga. Itu berarti, prosesku menanam tidak akan lengkap bila aku tidak menghujamkan akarku kuat-kuat serta menjaganya dengan sebaik baik penjagaan.
Kewajibanku masih banyak. Dan aku akan mendapatkan hak dariNya suatu saat nanti jika niatku benar. Oleh karena itu, percayalah padaku, percayai diriku. Karena tanpa disuruh dan diawasi pun aku sudah akan melakukannya. Bukan karenamu :)
0 komentar:
Posting Komentar