Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

It is True Senior High School Story!



Aaaaaaaaaa entah aku mau bilang apa hari pagi siang sore ini :'D
Ini bakal jadi suatu pengalaman dan pelajaran yang berharga buat aku, kelasku, dan seluruh warga sekolahku. Hahaha, mungkin aku bakal ceritain impress nya aja ya :p *wekjangankepo

Nggak akan nyangka sebelumnya akan jadi kek ini. Diluar dugaan dan.... berasa kek kembali jadi anak kelas X dengan guru yang langsung jadi seniornya, wkwkwk. Memang ada apa sih? Nggak usah heran, kelasku tercintah ini, 11score sebelas ipa satu itu emang kelas yang ekspresif baaaanget. Terlalu bahkan. Noh ketua osis ada disini, ketua pmr juga ada disini, pararel satu ada disini, anak osis pada ndekem disini, rohisnya juga banyak yang disini, yang jail jago basket juga ada disini, tak lupa yang jiwa seni nya jempol juga disini, sampe keturunan ningrat pun tersedia disini hahah. Saking ekspresifnya, kita ini jadi kreatif banget jugak. Nah, karena saking kreatifnya, kita ini juga jadi nge-bete-in banget! wkwkwk. Itulah ciri khas kelas gue :D *manakelaslo?
Pokoknya udah lah, nggak ada abisnya aksi yang dilakuin kelasku. Orang bilang sih kelas ku itu kompak banget plus bikin iri *ceilaaahpede! Tapi yaaa, bahagia itu lah yang gua rasain sekarang ada di 11score :)

Sore ini kita belajar banyak banget tentang apa itu arti sebuah seni. Seni memang bagus dan cocok sekali untuk dijadikan suatu cara agar kita bisa bebas bereksperimen. Tapi tetap ingatlah akan suatu hal. Hal ini lah yang dinamakan dengan etika. Lets open your eyes friends. Dalam islam sendiri, urusan sekecil apapun pasti sudah ada aturan mainnya. So dalam urusan kecil kek seni pun juga harus ada etikanya doong. Etika ini berlaku saat kita menjalani kehidupan. Di dunia ini kita hidup tidak sendirian. Banyak sekali jenis karakter orang, dan itu bermacam-macam yang akan selalu mendampingi kita dimanapun kita berada, entah itu suka atau tidak suka. Yup! Belajarlah untuk menghargai seseorang. Apabila kita tidak suka, sampaikanlah hal itu dengan cara yang baik. Yaa jadi kelasku ini tidak patut lah untuk di contoh :p yaa walaupun keren juga sih sebenernya, wkwk.

Thanks berat banget buat anak 11score yang selama ini udah bikin hari-hariku di SMA berwarna! Sumprit, kalo mulus-mulus aja mah namanya bukan SMA, nyetir di jalan tol juga bisa keleus ga perlu sekolah :p

Ica : udah nep.. sabar, jangan nangis.. *ngelusngelus* << teman sebangku yang baik
Ecak : nifaaa udah sedihnya.. ayo pulang.. *nariknariktangan*
Megan : hiks.. hiks.. nepa... *tarik,dudukteruspeluk* *keluarkelas* *rangkul,danmenataplangitsenjalapanganbasket*
Reka : udah nifa... pukpuk.. *nepuknepuk*
Pa'at : udah fa, jangan nangis.. nggak usah nangis.. *ngintipngintipmaunepuknepukgabisahahaha*
Nanda : han, maafin aku ya, keknya aku yang bikin kamu nangis.. *mukamelas* han, maaf yo bener *senyum*
Eko : wes, sangar.. sori yo han.. maafin aku.. kue ndek mau meneng ngae, sangar og.. *didepanmotorku*


wkwkwk hahaha, enggak koook, semua bukan karena kaliaaaan :'D
Kita disini barengan ({}) maafin aku juga yaaa, benerbener ini pengalaman YANG TAK TERLUPAKAN! Anggap ini, yaah... bakal jadi suatu momen yang dirindukan :D
Semangaaaatt! Udah plong kan? *eaaa ^^

Hormati gurumu, sayangi teman
Itulah tandanya kau murid budiman yang beriman

Love You Ipa Satu..

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Bukan Sekedar Cita-Cita




Cita-cita atau keinginan sudah tidak menjadi kata yang asing lagi di telinga bahkan di hati seorang hamba. Apapun, ketika kita menginginkan sesuatu yang saat itu belum dapat kita raih, itu juga termasuk cita-cita namanya. Tak hanya soal masa depan, karena harapan dan keinginan dalam jangka waktu dekat yang serta merta juga merupakan sebuah cita-cita. Namun, saat ini yang ingin aku bahas adalah cita-cita yang berhubungan dengan masa depan.

Setiap manusia pasti memiliki cita-cita yang berbeda beda. Tak sama antara satu dengan yang lainnya. Ada yang hanya menginginkan sebuah cita-cita, dua cita-cita, ataupun lebih, tergantung pribadi masing masing. Namun, ternyata di balik cita-cita yang diidam-idamkan oleh masing-masing pribadi ini, ada suatu sebab yang bisa menguatkan, mengapa menginginkan yang demikian. Sebab itulah yang dinamakan dengan alasan.

Realistisnya, banyak sekarang orang yang bercita-cita dengan beralasan sesuatu yang kurang realistis. Ya, banyak di antara kita yang cenderung berpikir secara idealis dalam menentukan pilihan hidup. Kita lebih sering memilih suatu keputusan yang mana kita suka dengan keputusan itu. Apapun yang kita inginkan, otak fisik dan hati kita akan bekerjasama untuk mewujudkan keinginan kita itu. Entah itu dalam kondisi apapun, baik memungkinkan maupun impossible.

Padahal faktanya, seringkali yang realistis-realistis itu mengalahkan yang idealis-idealis. Aku tidak mengatakan kalau yang idealis itu salah, namun, aku hanya mengingatkan, janganlah kalian buat diri kalian keras kepala. Di dunia ini, sejak zaman nenek moyang yang entah siapa kalau manusia bilang -yang jelas kalau bagiku adalah Adam-, ada suatu karma yang dinamakan dengan hukum alam. Aku sendiri juga tidak mengerti, darimana dan apa sebab hukum alam itu ada. Tapi janganlah kita pusing oleh hal yang demikian. Cukuplah kita tahu kalau hukum alam itu ada lalu mengambil hikmah dan pelajarannya untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Jadi intinya, aku hanya ingin berpesan, open mind. Jangan terpaku dengan hal-hal yang memberatkan hidup dan membuat hidup menjadi susah. Bercita-citalah sesuai dengan kondisi dan sarana prasarana yang mendukung dan memungkinkan. Bukan berarti aku membatasi untuk bermimpi tinggi. Boleh kita bermimpi banyak, tinggi, luas atau apalah. Yang jelas, tentu harus ada take actionnya. Selain itu, please, tolong lihatlah alasan dibalik cita-cita itu tadi.

"Khairunnas Anfa'uhum Linnas"
Sebaik baik manusia adalah yang bermanfaat untuk orang lain.

Jadi, intinya idealis itu boleh, tapi jangan melupakan yang realistis. Lihat lagi, apa manfaat dan mudharatnya ketika kita mencita-citakan sesuatu. Jangan sampai kita menyesal saat nanti keinginan kita itu tidak sesuai seperti dengan apa yang kita harapkan dikarenakan karena keidealisan kita dalam berfikir, mengambil sikap dan menentukan pilihan. Semangatt!

Bermimpilah, maka Tuhan akan memeluk mimpi-mimpimu. (Andrea Hirata)

Salam Semangat! :)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Love is Sketch


 
Yaaa maksudnya gitu. Bagiku sketsa itu special thing that always make me smile. Jadi aku selalu menganggap cinta itu seperti saat aku membuat sketsa. Di step awal banyak sekali coretan garis tengah, garis tanah, garis pisah untuk menjadikan gambar itu lurus (kalo make penggaris). Nah tapi kalo make free hand, haha sejak awal memang garisnya gabisa selurus make penggaris. Apalagi aku silinder, udah jelas nah sulit sekali buat bikin garisnya. Tapi faktanya, aku lebih suka make yang free hand ketimbang penggaris. Simpel dan nggak butuh bawa banyak alat dan syarat buat nggambar. Sama kek cinta. Cinta itu simpel, nggak perlu banyak syarat untuk mencintai sesuatu. Cinta itu di ciptakan Allah sebagai fitrahnya manusia. Bohong kalau ada manusia yang bilang nggak punya cinta. Apakah cinta kepada Tuhannya, rasulnya, orangtuanya itu tidak dikatakan sebagai cinta? Open mind and always keep your self care around you. Saat membuat orang lain tersenyum, membantunya dikala ia sedang sulit, mempermudah urusannya itu juga disebut cinta. Suka dengan guru bagaimanapun model pembelajarannya, apapun mata pelajarannya, tak banyak mengeluh itu cinta juga namanya. Jadi, impossible description lah kalo udah ngomongin tentang cinta. Karena yang jelas, umur, rezeki, jodoh, kisah hidup kita semua sudah tergariskan di lauhul mahfudz sana. Keep husnudzan aja dan jalani harimu dengan penuh cinta, pemberian, dan keikhlasan untuk mencari ridha Allah. Itulah sketsa. hasil gambar yang penuh dengan bekas penghapus seperti menggambarkan bahwa kesalahan diri ini hendaklah lekas dihapus dan segera diganti dengan yang better, better dan better. No one perfect, just say Allah please! ;)

-
when someone asked me description about love

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Kapan Ketidak Adilan 'Kalian' itu Menjauh dari Kami?

Aku hanya seorang anak kelas XI SMA yang sedang menimba ilmu di sebuah SMA di suatu kota cilik di tepi Jawa Tengah. Aku bukan siapa-siapa, karena memang kehadiranku sama seperti kalian semua, hidup sebagai manusia biasa. Pengetahuanku pun belum seberapa, belum genap 2 bulan juga umurku berubah menjadi 17 tahun. Nah, bagi kalian yang menganggapku ada apa-apanya, maaf kalian salah, karena aku juga bisa menyimpan air mata sama halnya seperti kalian.
Namun bukan hanya aku saja rupanya yang bisa menyimpan atau bahkan menahan air mata tersebut. Kami. Ya, lebih pantas aku akan menyebutnya dengan sebutan kami.

Hampir 15 tahun ini kami bersama-sama berjuang mati-matian menepis segala perasaan yang bisa membuat kami tertunduk dihadapan duka, membuat kami tertunduk di hadapan kalian yang tak henti-hentinya menggempur hingga membabi buta mencemoohkan jalan juang kami. Selama itu pula kami berusaha menguatkan kesabaran kami di atas segala macam musibah yang memang sengaja ‘kalian datangkan’ untuk menghancurkan elektabilitas kami. Namun ternyata, sekian tahun itu tidak membuat Allah mendatangkan hidayah kepada kalian jua rupanya. Wah, kasihan sekali kalian, Allah masih memutuskan untuk menunda kehadiran hidayahNya untuk kalian.

Aduh salah. Tadi kan sudah aku katakan, aku bukanlah siapa-siapa. Jadi tidak pantas dong kalau aku menjudge kalian sampai seperti itu. Atas dasar apa?

Untuk pertanyaan ini aku akan jawab, atas dasar hati.

Aku heran dengan kalian, mengapa kalian berkelakuan seperti tak ada hati sebagaimana yang sudah dimiliki manusia pada umumnya sejak mereka di anugerahkan ruh oleh Yang Maha Pencipta? Mengapa? Mengapa kalian senang sekali memfitnah, mencaci hina, mendownkan dan rela melakukan segala apa hingga mengorbankan nama rakyat hanya untuk menjatuhkan dan membumi hanguskan kami? Mengapa???

Itu qadarullah nak, sudah Allah nas kan itu dalam Al-Qur’an :”)

Itulah jawaban yang selalu aku dapatkan ketika aku bertanya ini itu kepada siapapun yang aku temui di jalan ini. Ummi Abi Ami’ ‘Ammah itu bukannya ikut membenci kalian seperti yang aku alami sekarang, namun malah menasehati diriku dengan perkataan yang sangat lembut hingga aku benar-benar tega untuk menjatuhkan air mata.

Ingin sekali rasanya berontak, saat perasaan yang berkecamuk seperti ini dirasakan oleh seorang pemuda yang masih dalam perkembangan yang labil. Kapan? Kapan keadilan itu akan hadir untuk kami?? Sehina itu kah nilai kebaikan yang kami sebarkan di mata kalian sehingga membuat kalian sangat benci terhadap kehadiran kami?

Da’i sekelas Rasulullah saja banyak yang membenci, bagaimana dengan kita yang manusia biasa?

Itulah jawaban Abi atas pertanyaanku pada suatu hari “)

Dalam hatiku bertanya, lalu bagaimanakah perasaan para qiyadah terdahulu saat harus memulai jalan dakwah ini dari angka nol??

asgkjshdskfyshd-

Sungguh, aku masih harus belajar lebih dalam lagi rupanya agar aku bisa menguatkan benteng pertahanan hati ini sendiri.

Disaat suatu keburukan muncul setitik saja dalam suatu komunitas kebaikan, berbagai cacian akan dengan cepatnya melesat menyebar menjalar merampas opini baik di mata masyarakat. Namun apabila disaat suatu keburukan muncul hingga sebelangga dalam suatu komunitas keburukan, maka dengan cepatnya pula masyarakat akan mengabaikan dan malah bersikap seolah mata mereka itu sedang buta.

Ironinya dunia. Anak kecil seusiaku saja dapat merasakannya, kebangetan kalau yang dewasa malah membentengi hatinya dan menutup mata dan mengunci akalnya. Hati-hati, saat Allah sudah membekukan sebuah hati, maka kebaikan seruncing apapun tak akan mampu menghancurkannya, sekalipun hanya meretakkannya. Kecuali Allah hendak berkehendak kembali.

Wallahu’alam bisshowab.
Yang jelas hatiku kini sedang berbicara pada sunyi.



16.31
on tumblr

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Let It Go

Nggak tau apa yang aku rasain malam ini. Dingin semua. Gemetaran dengerin ini lagu. Hentak banget dalam hati ketika aku mengaitkannya dengan kehidupan di sekitarku. Tidak, tidak hanya di sekitarku, namun di sekitar anak-anak yang bernasib sama denganku juga. Mungkin alay banget gitu ya dengerin lagu sampe merinding segala. Nangis pulak, dih.:')

Sebenarnya dalam diriku sendiri tak pernah aku membayangkan akan terlahir dalam keluarga yang bagiku penuh kebahagiaan ini. Punya ummi yang sholehah nan cantik, abi yang sholeh nan tampan, dua adik yang selalu mengisi hari-hariku entah dengan segala apa ulahnya dan tak lupa pula, aku tak pernah sebelumnya membayangkan aku akan masuk ke dalam lingkaran tarbiyahNya ini. Tak pernah, sekalipun. Dan kini, malam ini, saat aku merenung, aku menangis, terharu, bersyukur :")

Aku ingat, dulu saat aku masih duduk di bangku SMP, aku pernah sangat membenci jalan ini, jalan yang selalu ramai dan tak pernah sepi ini. Entah, aku pun tak mengerti mengapa bisa begitu bencinya diriku. Ah ya, aku ingat, haha, karena aku selalu ditinggal Ummi Abi pergi menyebar dan mencari ilmu dalam lingkaran-lingkaran kecil bersama teman seperjuangannya.

Aku yang kala itu tidak mengerti apapun tentu saja berontak. Bagaimana tidak, belum tentu sebulan sekali aku dapat pulang ke rumah karena memang diriku saat itu sedang mencari ilmu di sebuah pesantren di Klaten. Saat sedang pulang Abi selalu tak ada waktu untukku. Saat aku membuka mata terbangun dari tidurku, Abi sudah bersiap untuk pergi ketempat kerjanya, proyek lapangan. Sore saat terbangun dari tidur siang aku pun melihat Abi pulang dengan keadaan letih, dan aku pun tentu tak akan tega mengganggunya untuk sekedar istirahat sejenak. Hingga selepas maghrib, nah itulah, saat dimana aku harus melepas Abi untuk pergi lagi. Aaaaaa benar-benar selalu tidak ada waktu. Aku dirumah hanya sekedar numpang pindah tidur, pikirku kala itu. *etdahnangislagigue :'3.

Tapi seiring berjalannya waktu, dan semakin dewasanya diriku, kini aku mengerti dan memahami semua. SEMUANYA. Seharusnya sudah tidak akan ada lagi tangis air mata seperti ini. Tapi ini beda. Aku menangis bukan karena aku akan mengulang masa lalu itu. Aku menangis karenaNya. Sungguh, aku tidak akan membayangkan jika jalan dakwah akan seindah ini ^^-

Bagi kebanyakan orang mungkin akan bertanya-tanya, apa enaknya?? Ah, tunggu lah saat dirimu di anugerahi Allah hidayah, dan kau pun akan merasakannya ;')

*pending
Nggak kuat, sek tak raup :'3

Tidak ada lagi kata-kata yang akan aku ucapkan kecuali tahmid takbir kepadaNya untuk menggambarkan semua ini. Benar-benar dah, kalau bayangin perjuangan qiyadah-qiyadah terdahulu, beuuuh ga sangguupp. Nggak kuaatt, pastilah lebih berat ketimbang dengan apa yang aku hadapi saat ini. Anak kader kini sudah enak, tinggal meneruskan jejak Ummi Abi tanpa perlu perjuangan yang sangat besar lagi. Namuun, ternyata tidak akan semudah itu ternyata. Masih banyak PR yang harus kami selesaikan di masa depan. Dan itulah yang namanya estafet perjuangan dakwah.

Walau dicaci sana sini. dirundung fitnah tak henti henti, seharusnya langkah para mujahid mujahidah tak boleh ikut terhenti. Harus tetap melaju, melaju dan melaju! Biarlah orang berkata apa pun tengtang kita, keep AYTKTM :)

Seandainya mereka tahu bagaimana perjuangan kita..
Seandainya mereka tahu apa kontribusi kita..
Ah jangan begitu, da'i sekelas Rasulullah SAW saja ada banyak kok yang membencinya. Apalagi kita yang hanya sekelas manusia penuh alpa dan noda? ;)

Pokoknya malam ini LET IT GO!
karepmu arep ngomong opo, apapun lu kate, gua kagak peduli! hahah
karena aku cinta dengan jalan ini kerana Allah :")

Semangat kobarkan Indonesia!
Salam 3 Besar
Cinta Kerja Harmoni
PKS nomor 3 menang!
bismillah..
Saya Pilih PKS di pemilu perdana saya nanti 9 April 2014 :)


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Stalking




Apa sih yang terlintas dalam benak diri kalian kalau dengar kata stalking? Fans? Iseng? Hoby? Hmm, kalau bagiku sih stalking itu kurang kerjaan. Aku merasa orang yang suka stalkingin orang itu kurang kerjaan banget mah. Mengintip kehidupan orang secara diam-diam menurutku enggak banget. Kalau di gaulin sih namanya kepo banget. Yaa simple sih sebenernya, stalking kan hak orang juga. Tapi kalo stalkingnya keseringan mah namanya juga apa lah itu. Hati-hati, menurutku sendiri stalking itu bisa menggerus tingkat ke-ori an karakter kita masing-masing.

Kok bisa?

Dengan menyetalking orang, otomatis secara tidak sadar dalam diri kita ada pengakuan bahwa orang yang kita stalkingin itu spesial bagi kita. Spesial dalam apapun mungkin. Nah otomatis juga pasti orang yang distalking itu ada apa-apanya. Aku nggak bilang lho kalau stalking itu nggak boleh. Yang aku sayangkan tu kalau kita udah di mainin sama kata stalking itu sendiri. Bisa dibayangin kan, gimana frustasinya *etdaahhlebeamet orang yang distalkingin itu, tiap hari kehidupannya di ubrek-ubrek mulu.

Stalking itu gapapa, asalkan tahu batas-batasnya. Ah mboh lah, gatau lagi kudu ngomong apa -,- yang jelas aku gasuka stalker yang dengan mencoloknya nunjukin lewat perilaku dia kalo dia suka stalking orang. Whatever dah ini postingan gua mau dikata apa. Tapi gua salut bet sama stalker yang ga nampakin banget kalo dia stalker. Cocok gitu rasanya kalo dijadikan mata-mata, ahaha. Lagian aku sendiri sih sebenarnya juga stalker ulung *preet :p Tapi ga make nampakin secara terang-terangan keleus. Cukup jadi informasi pribadi dan diambil kesimpulan sendiri dan aku akan tetap jadi diriku sendiri :)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

3 April

Pokoknya mulai detik ini sampai 3 april besok terlampui aku harus tahan keinginanku untuk baca buku selain buku geografi!!

FAIDZA 'AZZAMTA FATAWAKKAL 'ALALLAH :")

Bismillahirrahmanirrahiim, Allahumma yassir wa laa tu'assir

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Tepat Pada Waktunya

No Valentine. Begitulah prinsipku dalam menghadapi tanggal 14 Februari. Dekat sih memang dengan tanggal dimana aku dilahirkan. Namun, tetap saja no sense. Aku bahkan bingung dengan miladku sendiri. Apa yang harus aku lakukan di hari itu? Sepertinya just so-so as usuall I think.

Yang aku herankan, mengapa masih saja, banyak muslim muslimah terutama di Indonesia ini yang masih atau mau saja merayakannya, bahkan untuk memberi seseorang dengan sebuah coklat? Mengapa harus tanggal 14? bukan 13 ataupun 15? Apakah 14 itu adalah tanggal yang fenomenal?
Jika mereka beralasan tidak tahu menahu tentang “fakta” apa yang sebenarnya terjadi pada tanggal itu, jujur saja aku kurang percaya dan kecewa. Di zaman semodern ini tentu aku yakin, pastilah mereka pernah mendengar sedikit cerita atau bahkan hanya usut cuma usut mengenai 14 Februari itu sendiri. Sangat disayangkan apabila mereka dengan entengnya mengatakan bahwa mereka tidak tahu.

Huft, yah aku sadar, semua manusia tentu tidak akan bisa disamakan antara satu dengan yang lainnya. Namun, yang ingin aku tanyakan adalah, sebenarnya mereka benar-benar tidak tahu atau tidak mau tahu? Kedua makna itu bila di artikan akan sangat berbeda konteks hukumnya.
Apa manfaat yang bisa di ambil dengan meng-fenomenalkan hari tersebut? Nothing. Aku rasa itu hanya akan mengumbar-umbar cinta semu di depan khalayak yang seharusnya tidak boleh mengetahui perasaan cinta itu. Cinta itu suci, tetapi sikap dan perilaku kitalah yang mengotori. Cinta itu indah, namun hanya sugesti dan nafsu kitalah yang sudah membuatnya buta. So well, buktikan saja di tanggal 14 Februari. Tidak akan sediit kok contoh yang bermunculan.

Seperti halnya sebuah kisah. Ia mengaku sudah memendam perasaan cintanya kepada seorang perempuan selama 5 tahun. Dimulai saat ia bertemu dengannya pada masa biru putih menjelma, hingga Allah ternyata menakdirkan SMA mereka tetap masih dapat bersua. Oh, mungkin ia berpikir 5 tahun adalah waktu yang sudah cukup lama untuk memendam, mengukir perasaannya itu. Hingga akhirnya, mungkin karena nggak kuat memendamnya lagi atau ia sudah termakan hawa nafsunya, akhirnya pada tanggal 14 Februari ia berniat dan memutuskan untuk membuktikannya. Namun naas, simpel, ditolak.

Hahah, itu hanya sepenggal kisah gadungan yang pernah aku amati di sekitarku. Lantas setelah itu apa yang terjadi dengannya? Gelisah? Tentu. Galau? Pasti. Merana? Mungkin. Aku tidak tahu, yang jelas aku pikir pasti dalam benaknya yang semula full berisi tentang cinta, akan kandas menjadi hampa.

Well teman, itulah gambaran cinta semu. Kita tidak akan dapat memaknai cinta hanya dengan hitungan waktu, atau bahkan malah menghitung waktu. Nggak sesimpel itu. Pernah dengan kisah cinta Ali dengan Fathimah? Oke kalau belum, aku yakin tentu kalian tau kisah cinta Habibie dan Ainun? Fathimah dan Ali sama memendam cinta mereka dalam waktu yang tidak sebentar oi. Lama banget. Tapi mereka sama-sama kuat untuk menahan dan tidak mengungkapkannya kecuali Allah telah approval cinta mereka. Hmm. Begitulah gambaran samarnya. Sebuah cinta belum atau bahkan tidak akan bisa dikatakan sebagai cinta sejati jika belum mengetahui bagaimana akhir kisah cinta itu sendiri. What? Berarti harus mengakhirkannya dulu begitu?

Sepanjang ini, aku jujur tidak tahu dan belum mengerti harus dijawab apa pertanyaan itu. Karena aku sendiri pun belum pernah merasakannya. Biarkan saja waktu yang menjawab, kapan dan dimana ‘waktu yang tepat’ itu akan terjadi. Jangan terburu-buru, karena perjalanan masih panjang. Kalau terburu-buru itu tandanya.. yah kita rada nekat atau apalah gitu, seperti menjual harga diri kita sendiri. Hanya untuk sebuah cinta semu kita mau menjual diri kita? Think it quickly guys!

Hanya Allah lah pemilik cinta dan sebaik baik pencipta cinta yang hakiki. It’s wrong jika kau mengatakan aku takut berdekatan dengan Rabbku, aku tak pantas untuk mendapatkan cintaNya. Hei, sampai kapan kau akan berkata begitu? CintaNya itu dijemput, bukan menjemput. Allah tak akan mendekatimu jika kau saja tak mau mendekatiNya. Seharusnya Allah lah yang harus kita beri tahu mengenai semua hal tentang kita. Namun sering kita mengingkarinya, mereka-reka seolah Allah tidak mau atau bahkan tidak boleh tahu tentang apa yang kita sembunyikan. But  poor us, it’s so wrong, karena diberi tahu atau tidak Allah pasti dan jelasss akan lebih tahu daripada kita. Juga tentang mana yang baik dan buruknya untuk kita. Write it.

Sudahlah, cukupkan dulu perasan-perasaan semu yang masih tersimpan dalam hati. Biarkan kenyataan dan qadarullah yang menjawab dengan seiring berjalannya waktu. Percayalah denganNya, jangan mengotori dirimu sendiri. Allah menciptakan cinta itu sebagai perasaan yang suci, fitrah bagi setiap hambaNya. Hanya saja.. tahanlah dulu. Ungkapkanlah kata cinta itu kepada orang-orang disekitar kita yang memang sudah berhak untuk mendapatkannya. Dahulukan mereka, karena dengan adanya mereka lah kita bisa menemukan kata cinta dalam diri kita.

Tapi kalau pengen cepat ya berarti.. persiapkanlah juga dirimu dengan cepat. That’s your choice. Tidak ada paksaan dalam hal ini. Sederhana, hanya tentang urusan meminta dan diterima. Sudah itu saja. Berdoalah, semoga Allah memberikan satu yang pantas dan tepat untuk diri kita nanti. Prove it if you are a really good man or woman. Prove it for Allah first, and for the other then.

Take it the first for Allah, just for Allah ONLY.
No reason to deny it, cz Allah is the best own of Love :)


 on tumblr,
15 Februari 2014

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Cinta Kerja Harmoni :'D





Seriusan, nggak ada partai yang bisa nyamain ini partai :'D
Suka duka Ummi Abi dalam perjalananan dakwah pun dirasakan oleh putra putrinya
Two thumbs up for you!
Walau banyak hinaan dan cacian yang datang, nggak apa, nggak usah dengarkan,
Allah sudah janjikan kemenangan yang nyata :')



Hei lo yang ngaku anak muda keren cakep unyu apalah itu, semua itu jadi BO'ONG kalo lu golput! :P

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS